Fenomena kampung Inggris ini cukup merebak hingga ke beberapa daerah. Kampung Inggris yang paling terkenal di Indonesia ya itu, Kampung Pare. Kalau tidak salah lihat, saya pernah juga lewat kampung Inggris di Kota Bandung. Entah dimana, lupa.
Contohnya saja di Jambi, Kampung Inggris Di Jambi Ada Di Telanaipura. Mungkin masih banyak lain kampung Inggris di daerah Indonesia. Istilah kampung Inggris, mungkin lebih tepatnya diartikan sebagai kampung yang masyarakatnya menggunakan bahasa Inggris.
Kurang Anggaran dan Faktor Pariwisata
Mungkin pariwisata domestik. Untuk kasus Kampung Bahasa Inggris di Kota Mojokerto, Jawa Timur, kabarnya tidak ada anggaran lagi. Menariknya lagi, ternyata salah satu motivasi pemerintah daerah yaitu faktor kunjungan pariwisata atau menjadikan objek wisata kampung tersebut.
Ternyata warga sekitar kampung yang dijadikan sebagai kampung berbahasa Inggris, berharap agar “program” ini tetap berjalan. Memang benar, salah satu cara untuk bisa berbahasa Inggris dengan cepat, yaitu dengan berbahasa Inggris setiap hari. Itu sebabnya, kampung Inggris bisa menjadi alternatif tempat belajar bahasa Inggris dengan cepat.
Kisah Kampung Bahasa Inggris di Kota Mojokerto yang Kini ‘Mati Suri’
Rabu :09 Oktober 2019 : 09:16:20
Editor: Sandhi Nurhartanto / Reporter: Achmad Supriyadijatimnow com - Kampung bahasa yang terdapat di Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto seperti hidup segan mati tak mau.
Peribahasa itu layak disematkan untuk kampung bahasa di tempat ini karena tidak ada lagi kegiatan belajar bahasa Inggris program dari Kota Mojokerto. Kampung bahasa muncul sejak 2015 awal saat kepemimpinan Wali Kota Mas’ud Yunus.
Humas kampung bahasa, Sunaryo mengatakan kampung bahasa yang digagas untuk warga di tiga lingkungan yakni Pulo Wetan, Balongkrai dan Balongcangkring itu sudah vakum atau ‘mati suri’.
“Ramainya hanya beberapa bulan saja sejak diresmikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Subambiyanto. Hanya berjalan sekitar 6 bulan dan sempat hidup lagi pada 2018 lalu vakum lagi hingga sekarang,” kata Sunaryo, Rabu (9/10/2019).
Masih menurut Cak Naryo sapaan akrabnya, awal-awalnya ramai saat gebyar atau setelah diresmikan setelah itu vakum karena informasinya tidak ada anggaran lagi untuk kampung bahasa.
“Tujuan awalnya ingin seperti Kampung Bahasa Inggris di Pare dan meningkatkan objek wisata Kota Mojokerto seperti hutan kota dan wisata air di Rejoto,” tukasnya.
Salah satu orang yang menyediakan lembaga belajar, Elis Puspita Andayani menjelaskan saat berjalan ada sekitar 12 lembaga kursus yang memberikan pendidikan bahasa Inggris kepada warga yang bergabung.
“Setiap lembaga ada sekitar 30 hingga 40 orang yang ikut dalam sekali pertemuan. Namun, lama-lama berkurang dan saat ini ditempat saya hanya 2 anak yang masih ikut belajar,” ungkapnya.
Setiap lembaga kursus yang masih ada saat ini harus mengeluarkan biaya swasembada mandiri untuk melanjutkan mendidik peserta didiknya.
“Tempat ini saya kontrak 1 tahun Rp 4 juta. Saya lihat setelah pergantian pemerintahan, perhatiannya berkurang. Anggaran dari pemerintah hanya saat ada event saja,” jelas pemilik lembaga kursus English Study Club (EDC), Sri Widati.
Salah satu warga yang pernah mengikuti kursus bahasa Inggris di kampung bahasa Sukarti (57), warga Lingkungan Balongkrai, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto berharap agar kampung bahasa tetap ada.
“Dulu saya senang bisa belajar bahasa Inggris seperti belajar bahasa sehari-hari, angka, warna dan nama alat-alat dapur. Tapi kini sudah tidak ada, harapan saya pribadi agar kampung bahasa ini tetap ada dan berjalan,” pintanya.
Teks kecil bawah gambar: Kampung Bahasa di Mojokerto kini telah vakum
Sumber: https://jatimnow.com/baca-20257-kisah-kampung-bahasa-inggris-di-kota-mojokerto-yang-kini-mati-suri
Jadi ingat dengan cerita Anggota TNI yang Bisa 7 Bahasa Asing - Hardius Rusman. Beliau belajar secara daring, melalui media sosial. Mungkin ini juga bisa jadi alternatif selain mengembangkan kampung Inggris.