Webinar Saat Pandemi: Cara Jitu Memperoleh Berbagai Pengalaman dan Keterampilan dari Rumah

Sukoharjo - Eksistensi webinar kian melonjak dan menarik atensi masyarakat pada tahun 2020. Kegiatan webinar digemari saat pandemi karena menghasilkan beberapa profit yang tidak didapat pada seminar luring atau bertatap muka secara langsung. (Sumber gambar: Webinar Assalam)

“Karena webinar menawarkan seminar versi “di rumah aja” yang hanya modal kuota dan mendapatkan ilmu maupun berbagai pelatihan dan keterampilan yang serupa dengan seminar, jadi kegiatan webinar ini menarik banyak pelajar, guru, maupun profesi lain dari berbagai daerah, dan pastinya lebih luas daripada seminar luring untuk mengisi waktu luang saat pandemi,”pernyataan Aula (20) mahasiswa UNS PBI 2018 yang berpartisipasi pada webinar Assalam, Pekan Pendidikan LPM, dan Pekan Bahasa dan Sastra VIII saat diwawancarai secara daring via whatsapp (21/10/2020).

Konferensi web atau yang lebih dikenal dengan istilah webinar menjadi sebuah aktivitas sasaran masyarakat untuk mengisi waktu senggang selama pandemi. Istilah webinar mulai dikenal sejak virus covid19 menyebar yang menyebabkan pengadaan beberapa seminar harus ditunda karena panjangnya waktu PSBB untuk menghentikan rantai penyebaran. Namun dikarenakan beberapa pihak tidak bisa menghentikan adanya seminar karena kematangan konsep, sponsor, dan media partner maka seminar tidak bisa dihentikan begitu saja.

“Webinar dipilih menjadi pengganti acara seminar yang tertunda karena pengadaan webinar cenderung fleksibel dari tempat masing-masing, sehingga hal ini menguntungkan pihak peserta yang ingin mengikuti seminar namun lokasi peserta tidak memungkinkan untuk datang ke acara seminar karena jarak yang ditempuh terlalu jauh, oleh sebab itu webinar menjadi alternatif yang dinilai efektif untuk menggantikan acara seminar yang sempat tertunda,” tutur Elfina yang berpartisipasi menjadi panitia webinar Pekan Bahasa dan Sastra VIII saat diwawancarai secara daring via whatsapp (21/10/2020)

Perubahan koordinasi dari seminar menjadi webinar pun berpengaruh pada beberapa tanggung jawab tiap sie dalam sebuah acara. Hal ini memengaruhi tanggung jawab tiap sie, hal tersebut bisa bertambah maupun berkurang. Menurut Elfina (20) salah satu sie publikasi dan dokumentasi yang pernah berpartisipasi pada suatu webinar menyebutkan, bahwa tugas dan tanggung jawab sie PDD sangat berpengaruh untuk menarik atensi khalayak karena acara webinar harus memiliki daya tarik yang lebih kuat daripada seminar dan publikasi acara webinar hanya berpusat pada social media. Hal ini tentu saja berbeda dengan seminar yang melibatkan beberapa panitia lainnya untuk mencetak dan menyebarkan pamfet guna menarik atensi masyarakat.

Aula menyatakan, “jadi karena saya pernah menjadi sekretaris, bendahara, dan wakil ketua saat menjadi panitia webinar, saya merasakan ada beberapa keuntungan di sie tersebut yang tidak didapat saat seminar, seperti bisa mencakup peserta lebih banyak dari berbagai daerah tanpa harus berkeliling dan menyebar pamflet, hal ini tentunya menguntungkan pihak bendahara juga karena pengeluaran keuangan berkurang dan juga tidak ada uang konsumsi untuk webinar”.

Sama halnya dengan permasalahan kegiatan daring pada umumnya, komunikasi menjadi masalah yang sering terjadi. Koordinasi secara daring cenderung lebih lambat karena beberapa hal seperti sinyal maupun terjadi ketidakpahaman saat rapat. Elfina menambahkan, “sering gitu kalau rapat komunikasi antara ketua koordinasi dan anggota terhambat, entah karena sinyal, karena malu untuk berpendapat di grup koordinasi, atau tidak tersampaikan pesan dari ketua untuk anggota karena adanya miskomunikasi”.
Yumna Nafisah

3 Suka