Volume Sampah di Kota Tegal Meningkat Pada Semester Pertama Tahun 2020
Volume sampah Kota Tegal di Tempat Pemprosesan Akhir Sementara Muarareja pada awal semester tahun 2020 telah mencapai 73.305,51 ton. Jumlah tersebut le! bih besar dari volume total sampah tahunan tahun 2019 yang berjumlah 73.042,34 ton atau meningkat.
Rata-rata penambahan volume sampah pada tahun 2020 mencapai 12.217 ton per bulan atau sekitar 240 ton per hari. Rata-rata setiap kecamatan menghasilkan 101,81 ton sampah per harinnya. Artinya setiap warga Kota Tegal dapat memproduksi 0,5 kg sampah setiap hari.
Selain di tingkat kota, sampah juga di kumpulkan dan dikelola terlebih dahulu di bank sampah pada setiap kecamatan sebelum dibuang ke TPAS Muarareja. Berdasarkan asal truks sampah, volume sampah dari Kecamatan Tegal Timur merupakan yang terbanyak yakni sekitar 21.258 ton atau setara 29% dari total sampah Kota Tegal. Hal ini wajar dikarenakan jumlah penduduk di Kecamatan Tegal Timur terbanyak yakni berjumlah 37.123 penduduk. Sedangkan volume sampah paling sedikit dari Kecamatan Margadana.
Menurut Filza, Staf Dinas Lingkungan Hidup (28/09/2020) “Meski terjadi peningkatan jumlah sampah yang signifikan, masih tetap bisa kami tangani”.
Guna mengatasi masalah sampah ini, pemerintah Kota Tegal telah menetapkan kegiatan pengurangan sampah dengan cara dikelola di bank sampah pada masing-masing kecamatan terlebih dahulu. Di mana sampah-sampah yang dikelola adalah jenis sampah organik dan non organik. Sampah-sampah organik seperti dedaunan dikelola oleh bank sampah untuk dijadikan pupuk kompos. Sedangkan sampah-sampah non organik seperti botol minuman, plastik, dan sejenisnya dimanfaatkan untuk kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis.
Untuk pengembangan kegiatan pengurangan sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal mempunyai target dan harapan agar Tempat Pemprosesan Akhir Sementara(TPAS) Muarareja menjadi TPAS yang ramah lingkungan dan sosial sembari menunggu pembangunan TPA Bokong Semar Kota Tegal selesai.