YOGYAKARTA – webinar PR (Public Relation) Rumah Media Yogyakarta dengan tema “Strategi Media Relation di Masa Pandemi Covid-19”, digelar pada Sabtu (19/12/20). Public Relation adalah jembatan penghubung antara perusahaan atau organisasi dengan publik. Dengan pembicara pemimpin redaksi kedaulatan rakyat dan krjogja[.]com, Octo Lampito akan membahas mengenai kerja PR di masa pandemi.
PR sering dihubungkan dengan marketing, padahal berbeda. PR memiliki tugas antara lain:
- Menciptakan suatu kesan atau image
Kesan yang dimaksud yaitu kesan yang didapatkan dari publik, produk, instansi/lembaga/perusahaan untuk khalayak. Hal ini berkaitan dengan pentingnya sebuah branding. - Sumber informasi
PR bertugas memberikan informasi kepada publik internal dan eksternal dengan menyediakan sebuah informasi yang akurat dan mendukung lembaga. - Menciptakan ketertarikan
Menciptakan sebuat ketertarikan publik yang memberikan dampak pada sebuah organisasi/lembaga. - Membuat empati
PR bertanggung jawab memberikan penjelasan kepada publik atas sebuah kejadian yang terjadi pada tubuh perusahaannya. Mengubah dari yang tidak paham menjadi paham.
Kegiatan yang dilakukan PR tidak harus digelar dengan konferensi pers untuk menciptakan kesan yang baik, tetapi humas juga dituntut membuat simbol berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.
Ibarat pemain bola yang profesional, PR yang dibutuhkan di masa pandemi yaitu sosok yang tangguh, lentur, kreatif, dan perkasa. Butuh sosok PR yang andal, tahu soal new media, dan tangkas dalam memanfaatkan new media.
Hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat brand di masa pandemi antara lain: - Komunikasi secara virtual
a. Memaksimalkan media virtual.
b. Membuat konten di media sisoal dengan mengangkat sebuah isu terhangat.
c. Munculkan nilai unik perusahaan dalam setiap konten. - Event maya kreatif
a. Ciptakan nilai positif berupa pengalaman virtual yang menarik dan menampilkan penguatan keberadaan perusahaan. -
Reward yang menarik
a. Kuis berhadiah yang berkaitan dengan instansi/perusahaan. - Survei virtual
Survei dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana perhatian pada produk. Branding di masa pandemi dapat dimaksimalkan dengan media online untuk menjadi lapak baru yang aman, bebas virus, tetapi menjangkau pasar secara luas.
(Dwinanda Wuri Harsanti)