Jumat, 23 Oktober
Oleh : Shafira Ramadanti
Ilustrasi: orang tua mendampingi anak belajar daring.
KARANGANYAR- Demi menekan lonjakkan angka orang yang terkena covid-19. Pemerintah Kabupaten Karanganyar sejak bulan Maret 2020 meliburkan sekolah-sekolahan dan berbagai fasilitas dan prasarana lainnya. Bupati Karanganyar, Juliatmono, menginstruksikan sekolah di Kabupaten Karanganyar diliburkan selama satu pekan. Instruksi tersebut berlaku bagi sekolah di tingkat TK hingga SMP/MTs seperti dilansir pada Soloposcom (15/03/2020).
Orang tua siswa mendukung keputusan yang diambil oleh pemerintah. Keputusan tersebut dirasa tepat karena virus corona ini tidak berwujud dan berbahaya jika sekolahan tetap melakukan pembelajaran secara tatap muka. Selain itu orang tua siswa senang karena waktu bersama anak-anak mereka lebih banyak daripada sebelum-sebelumnya. Tetapi, ada juga orang tua siswa yang mengeluhkan hal tesebut.
Ibu Ira (46) sebenarnya setuju dengan keputusan pemerintahan tetapi ia juga mengeluhkan mengenai sinyal yang tidak stabil saat digunakan untuk mengakses zoom meeting . Terkadang sinyalnya bagus tapi terkadang sinyalnya jelek. Bahkan anaknya sampai mengganti kartu perdananya dengan provaider yang kualitas sinyalnya lebih baik.
“Anak saya kan kelasnya menggunakan zoom meeting . Nah, untuk mengakses zoom meeting itu ternyata membutuhkan sinyal yang baik dan kuota yang banyak juga. Saya sampai belikan kartu perdana baru agar dia bisa mengikuti kelasnya dengan baik.” Jelas Ibu Ira ketika diwawancarai melalui telepon seluler.
Tidak sampai di situ saja kendala yang Ibu Ira alami selama mendampingi anaknya belajar daring. Tetapi, ada beberapa kendala lainnya yaitu anaknya malas belajar dan memilih bermain game online. Menurut penuturannya dikarenakan tugas yang diberikan oleh gurunya terlalu banyak dan ia bingung ingin mengerjakan tugas yang mana. Hingga akhirnya Ibu Ira menemukan cara jitu untuk membuat anaknya mau mengerjakan tugasnya.
“Caranya ya dengan memperbolehkan dia bermain game sepuasnya tetapi semua tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya harus sudah selesai. Kalau belum selesai ya tidak boleh bermain game.” Itu adalah cara jitu yang dilakukan Ibu Ira ketika anaknya mogok tidak mau belajar dan mengerjakan tugas.
Hal serupa juga tengah dialami oleh ibu beranak dua ini, Ibu Siti (50). Ibu Siti menceritakan bagaimana ia mendampingi anak-anaknya belajar secara daring sekaligus ia mengerjakan pekerjaan kantornya di rumah. Selain itu, menurut Ibu Siti situasi sekarang ini membawa dampak positif untuknya yaitu ia dapat lebih dekat dengan anak-anaknya.
“Alhamdulillah juga sih, Mbak, dengan adanya pandemi virus corona ini saya jadi bisa lebih dekat dengan anak-anak saya. Karena sebelumnya, saya setiap hari itu jam 7 harus sudah berada di kantor. Jadi setiap pagi saya tidak bisa membuatkan sarapan dan sarapan bersama anak-anak serta suami saya.”
Ibu Siti mengatakan bahwa setiap pagi ia tidak sempat menemani dan membuatkan bekal sarapan untuk anak-anaknya karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskannya jam 7 sudah berada di kantor. Situasi seperti ini sebenarnya ada dampak positif dan dampak negarifnya. Dampak positifnya seperti yang dialami oleh Ibu Siti, sedangkan dampak negatifnya adalah perusahaan-perusahaan melakukan PHK besar-besaran dikarenakan tidak sanggup membayar gaji para karyawannya. Di sisi lain karyawan-karyawan tidak ingin di PHK tetapi karena corona tidak adanya pemasukan sama sekali. Akhirnya karyawan-karyawan terkena PHK bahkan ada yang di rumahkan tanpa diberi pesangon.
“Sebenarnya saya juga tidak tega melihat banyak karyawan-karyawan di PHK bahkan di rumahkan tanpa diberi gaji. Karena saya sendiri pun memiliki usaha yang seminimal mungkin tidak memecat karyawan-karyawan saya.”
Harapan terbesar Ibu Siti di tahun 2020 ini adalah semoga pandemi segera berakhir dan ia beserta keluarganya dapat liburan ke tempat yang ingin mereka kunjungi. Begitu juga dengan harapan di tahun 2021 semoga keadaan kembali seperti sebelum adanya pandemi virus corona ini dan orang-orang yang terkena PHK semoga segera mendapatkan pekerjaan baru atau bahkan dapat mendirikan lapangan pekerjaan untuk orang-orang yang juga terkena dampak yang sama.