Pengukuhan Bahasa Kala Pandemi : Peringatan Bulan Bahasa Terbesar Se- Jawa Tengah

0c7663d6-66be-455a-a959-68cdac782cce

Surakarta - Oktober sebagai bulan bahasa kerap ditunggu oleh para pemerhati bahasa tanah air. Bahkan, tidak hanya kalangan pemerhati bahasa namun setiap lapisan masyarakat menantikan bulan dimana Bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa pemersatu bangsa pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1959. Peringatan bulan bahasa tetap terlaksana meski dihadang pandemi saat ini.

Mahasiswa-mahasiswi Univesitas Sebelas Maret, Minggu (18/10/2020) mengadakan penutupan atas serangkaian acara bulan bahasa terbesar se- Jawa Tengah. Di jumpai pada sebuah panti asuhan, Al- Khusna Bekonang Sukoharjo. Seorang ketua Himpunan Mahasiswa Aldi Dwi Saputra, penanggung jawab perayaan bulan bahasa tersebut terlihat sangat bersemangat.

“Peringatan Bulan Bahasa disambut sangat meriah oleh mahasiswa UNS, salah satunya acara yang diselenggarakan oleh teman-teman prodi Pendidikan Bahasa Indonesia yang bernama “Pekan Bahasa dan Sastra”. Sebenarnya ada juga dari teman-teman Sastra Indonesia UNS yang merayakannya dengan ragkaian acara “Festival Sastra”, tetapi tahun ini mereka memilih melaksanakan di bulan Mei. Sedangkan Pekan Bahasa Sastra tetap dilaksanakan di bulan Oktober untuk memeriahkan bulan bahasa tepatnya untuk memeringati peristiwa sumpah pemuda.” tutur mahasiswa semester 7 tersebut.

Kesabaran dan kreativitas panitia diuji oleh kendala yang datang dari berbagai arah, hal tersebut bukan menjadi kendala untuk terus berinovasi dalam memeriahkan peringatan bulan bahasa tahun ini.

“Walaupun di masa pandemi, panitia tetap melaksanakan kegiatan Pekan Bahasa dan Sastra yang tahun ini sudah memasuki tahun ke-8. Biasanya acara Pekan Bahasa dan Sastra dibuka dengan kirab sastra, lalu ada berbagai perlombaan, ada konser, acara internal, seminar nasional dan kegiatan amal. Karena saat ini masa pandemi, jadi terpaksa merubah konsep menjadi daring seperti berbagai perlombaan daring, meliputi lomba Cipta Puisi Tingkat Asia Tenggara, lomba Baca Puisi Tingkat Nasional dan lomba Esai Tingkat Nasional, selain itu ada Webinar Nasional dan kegiatan sosial di Panti Asuhan Al Khusna Bekonang dengan protokol kesahatan yang ketat.“ jelas Aldi.

Peringatan bulan bahasa terpantau sangat penting dilaksanakan, selain tujuan utamanya untuk mengokohkan bahasa persatuan, manfaat peringatan tersebut juga berhasil menumbuhkan daya saing para pelajar. Rangkaian acara pada Pekan Bahasa dan Sastra yang telah dituturkan Aldi, memiliki pengaruh yang besar bagi para pelajar terutama mahasiswa. Adanya lomba Cipta puisi yang meliputi ruang lingkup Asia Tenggara menjadi momen di mana para pelajar bersaing dengan melangitkan karyanya.

Selain dari kalangan mahasiswa, seorang penikmat sastra pun turut mengungkapkan kegembiraanya menyambut bulan bahasa tahun ini. Enggan disebut nama aslinya, sebut saja Mas Pangestu berpendapat, meski banyak halang rintang pada tahun ini namun di sanalah letak inovasi dari peringatan bulan bahasa.

“Bulan bahasa di kala pandemi, mungkin terkendala dikarenakan semua aktivitas yang harusnya dilakukan di luar ruangan harus dipaksa diadakan secara online. Segala hal harus mengikuti protokol kesehatan yang diberikan oleh pemerintah sehingga para penggiat peringatan bulan bahasa harus mencari cara untuk tetap melaksanakan acara ini. Tahun ini akan benar berbeda karena memang pengiat dipaksa mencari inovasi baru, maka dari itu perlu adanya semangat dan trobosan yang baik agar tahun ini tetap terlaksana bulan bahasa yang lebih dari tahun- tahun sebelumnya.” Ujar Mas Pangestu.

Ditambahkannya mengenai harapan tentang peringatan bulan bahasa ini harus tetap dilaksanakan agar para masyarakatpun paham akan pentingnya literasi dan mencintai Bahasa Indonesia. Dengan adanya bulan bahasa masyarakat dapat meningkatakan minat baca dan secara tidak langsung akan berdapak baik untuk pendidikan di Indonesia.

ELLAWN

6 Suka

Wahh. Di tengah pandemi, perayaan bulan bahasa tetap meriah, ya. Saluttt.

Terima kasih buat beritanya! Bikin semangat lagi!

Kereeenn kak semangatt