Pelaksanaan PPL di Tengah Penyebaran Covid-19

Oleh : Reza Pangestika
Solo, 22 Oktober 2020

WhatsApp Image 2020-10-24 at 20.22.53

Solo – Maraknya penyebaran Covid-19 kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS dilakukan secara daring.

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan magang yang wajib diikuti oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) semester VII. Magang ini bertujuan untuk melatih kemampuan mengajar peserta didik secara langsung. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya PPL kali ini dilakukan secara daring karena adanya wabah Covid-19. Sesuai dengan aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah bahwa pembelajaran dilakukan secara daring atau jarak jauh untuk mengurangi resiko penularan covid-19.

Pelaksanaan PPL dilakukan kurang lebih selama 1,5 bulan mulai dari penyerahan sampai penarikan. Waktu penyerahan mahasiswa PPL pun berbeda-beda tergantung dari sekolah masing-masing. UNS memberi rentang waktu mulai tanggal 6-8 Agustus untuk penyerahan mahasiswa PPL. Saat penyerahan pun tidak semua mahasiswa datang ke sekolah tetapi hanya perwakilan dan sisanya mengikuti secara daring. Ada juga sekolah yang menghendaki mahasiswa PPL datang semua saat penyerahan.

Maya Novita Sari dari PGSD Surakarta yang magang di SD N Karangasem 2 Surakarta mengatakan “kalau saya mulai PPL dari tanggal 10 Agustus sampai 30 September dan penyerahannya pada hari Jumat kalau tidak salah.” (10/10)

Berbeda dengan Maya, Mita Dwi Sulistiyani dari Pendidikan Sosiologi Antropologi yang magang di SMA N 5 Surakarta mengatakan “Kalau SMA 5 kemarin penyerahannya tanggal 7 Juli lalu penarikan tanggal 7 Oktober 2020."

Meskipun kegiatan PPL dilakukan secara daring, mahasiswa tetap diminta untuk datang ke sekolah. “Mahasiswa tetap ke sekolah karena memang dari pihak sekolah menghendaki untuk hadir setiap hari Senin - Jumat namun jika ada keperluan boleh izin tidak berangkat", tambah Maya.

“Mahasiswa yang tinggal di Solo disarankan saat mengajar itu datang ke sekolah tapi kalau misalnya mereka tidak di Solo, di luar kota atau mungkin di luar provinsi, mereka diizinkan untuk mengajar dari rumahnya masing-masing. Nanti tinggal koordinasi sama guru pembimbingnya yang di sekolah", jelas Mita (18/10).

Pelaksanaan PPL secara daring tentunya tidak mudah, banyak hambatan yang dirasakan oleh para mahasiswa sebelum dan selama magang berlangsung. “Hambatan yang kami rasakan salah satunya yaitu dengan pedoman magangnya, jadi dari pedoman yang ada masih membingungkan, kurang jelas, terus banyak ketentuan atau aturan yang berubah-ubah", jelas Maya.

Pada pelaksanaan PPL kali ini para mahasiswa tidak bisa bertatap muka secara langsung dengan peserta didik. Jika biasanya mahasiswa PPL melakukan praktik mengajar di dalam kelas berbeda dengan tahun ini yang mengharuskan mengajar secara daring. Pembelajaran secara daring tentu tidak terlepas dari media TI. Saat pembelajaran diperlukan media untuk menunjang kegiatan belajar mengajar seperti zoom , google meet , gogle classroom dan lain sebagainya.

“Kalau di SMA 5 sudah diseragamkan semua menggunakan microsoft teams , jadi itu platform yang digunakan SMA 5. Tapi kalau teman-temanku yang PPL di SMA lain ada yang menggunakan classroom , meet , bahkan WAG sesuai dengan keinginan mahasiswanya," jelas Mita.

Pembelajaran secara daring tentu mengalami berbagai hambatan seperti susah sinyal, terbatasnya kuota internet, kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik, susah dalam memahami materi pembelajaran, dan peserta didik banyak yang tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Jadwal mengajar setiap mahasiswa pun berbeda-beda tergantung dari kebijakan sekolah masing-masing. “Jadwal mengajar setiap mahasiswa tidak tentu karena bisa jadi satu pekan itu mengajar dua kali atau bahkan hanya satu kali tergantung dari koordinasi yang dilakukan oleh mahasiswa dengan guru pamongnya masing-masing," tambah Maya. Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring saat di sekolah mahasiswa PPL juga menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer demi mencegah penularan covid-19.

Pelaksanaan PPL secara daring membawa kesan yang berbeda bagi mahasiswa PPL tahun ini.“Pastinya tambah pengalaman, apalagi ini daring. yang biasanya aku presentasi di depan teman-teman ku sendiri secara face to face, tapi PPL ini aku presentasi di depan siswa yang aku sendiri tidak kenal serta pembelajarannya pun menggunakan media, jadi tantangan tersendiri aja sih," ujar Mita.

2 Suka