Pak Wagub Sumsel Suka Dengan Bahasa Kiasan

Berita daerah dari seorang kepala daerah, Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Bapak H. Mawardi Yahya. Beritanya tidak terlalu panjang. Namun yang menarik adalah dukungan terhadap kearifan budaya dan bahasa daerah dari seorang pemimpin.

Kalau pemimpin daerah memberi dukungan pelestarian atas bahasa daerah sebagai suatu kekayaan yang dimiliki daerahnya, maka bahasa daerah itu tidak akan cepat hilang. Dari bahasa daerah itu saja, ada banyak sekali yang bisa dihasilkan. Entah itu pantun bahasa daerah, puisi bahasa daerah, lagu tradisional, dan termasuk kiasan.

Pak Wagub Sumsel Suka Dengan Bahasa Kiasan

Kiasan Bahasa Daerah

Bahasa kiasan itu mirip bahasa sindiran. Kalau kata KBBI, kiasan adalah perbandingan, sindiran, contoh, atau alasan (hukum) berdasarkan perbandingan atau persamaan.

ki·as n 1 perbandingan (persamaan); ibarat; contoh yg telah ada (terjadi): berita itu hendaklah diambil – nya saja; 2 sindiran: ia sama sekali tidak merasakan – temannya itu; 3 contoh (model) yg telah ada; analogi: kata “pemuda-pemudi” sebenarnya mengambil – kata “putra-putri”; 4 alasan (hukum) yg berdasarkan perbandingan atau persamaan dng hal yg telah terjadi (dl hukum Islam);manusia tahan – , binatang tahan palu, pb mengajar manusia dng sindiran sudah cukup, tetapi mengajar binatang harus dng pukulan;

Paling enak pakai bahasa kiasan itu kalau mau menyindir seseorang. Tidak mengejek langsung tapi mengejek, bisa pakai bahasa kiasan. Bisa juga memuji seseorang tanpa langsung memuji agar orang yang dipuji tidak merasa ‘terbang’. Bahasa kiasan juga bisa dipakai.

Kadang bahasa kiasan dipakai juga di dunia politik. Tidak heran, kalau ada pemimpin yang suka dengan bahasa Kiasan.

Wagub Sumsel Ajak Masyarakat Lestarikan Kearifan Lokal Melalui Penggunaan Bahasa Daerah Dalam Keluarga

Palembang, Sumselupdate .com
Azwar Anas, Rabu, 17 Februari 2021

Pesatnya kemajuan teknologi informasi kerap kali mengerus budaya dan bahasa yang ada di dalam masyarakat, termasuk dalam keluarga. Karena itu Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya mengajak semua warga Sumsel untuk tetap mempertahankan budaya dan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu dilakukannya sebagai bentuk kecintaannya terhadap kearifan lokal. Termasuk juga menggunakan bahasa kiasan merupakan budaya atau adat istiadat yang harus terus dipertahankan.

“Bahasa kiasan tersebut kita kenal sejak kecil melalui orang tua kita dulu,” ungkapnya saat wawancara Eksklusif Kebudayaan dan Pariwisata di Sumsel bertempat di ruang tamu Wakil Gubernur Sumsel, Selasa (16/2).

Lebih lanjut Wagub menyebut, dirinya hingga saat ini masih menerapkan pemakaian bahasa kiasan tersebut. Salah satu contoh yakni, bukalah pintu selebar-lebarnya agar rezeki dapat masuk.

“Artinya pintu rumah itu harus terbuka untuk siapapun, baik untuk saudara maupun kerabat. Karena rezeki itu bisa datang melalui siapa saja. Hal itu juga dari dulu selalu diterapkan, bahkan sejak dari orang tua saya,” ujarnya.

Diketahui, kata kiasan adalah kata-kata yang sangat tidak formal dan bukan dalam arti kata yang sebenarnya. Kata kiasan dipakai untuk memberi rasa keindahan dan penekanan pada pentingnya hal yang disampaikan.(rel)
Deskripsi gambar: Wawancara Eksklusif Kebudayaan dan Pariwisata di Sumsel bertempat di ruang tamu Wakil Gubernur Sumsel, Selasa (16/2).

Contoh Bahasa Kiasan Sumatera Selatan

Kalau dari berita di atas, ada satu bahasa kiasan dalam bahasa daerah. Contohnya, bukalah pintu selebar-lebarnya agar rezeki dapat masuk. Artinya, pintu rumah itu harus terbuka untuk siapapun, baik untuk saudara maupun kerabat.

Dukungan Pemimpin Daerah Untuk Kelestarian Bahasa Daerah

Kalau suka menonton berita di televisi, tidak sedikit para pemimpin suka menggunakan bahasa asing. Padahal, bahasa asing itu sudah ada versinya dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Mungkin saja ada tujuan dari penggunaan istilah asing itu. Namun kalau pengucapan itu berulang-ulang kali disampaikan, apa tidak sedih bahasa Indonesia. Apalagi bahasa daerah, mungkin akan semakin terkucilkan.

Itu sebabnya, meski salinan berita di atas hanya sedikit tapi dikliping di sini. Harapannya, semoga semakin banyak para pemimpin yang gemar menggunakan kekayaan lokal. Salah satunya bahasa daerah dan lebih mengerucut lagi bahasa kiasan.

Berita Dari: https://sumselupdate.com/wagub-sumsel-ajak-masyarakat-lestarikan-kearifan-lokal-melalui-penggunaan-bahasa-daerah-dalam-keluarga/