Oleh : Aurys Riliya Mardova
Sukoharjo, 1 September 2021
Dokumentasi pribadi : Hasil produk sabun cuci tangan organik mahasiswa KKN UNS 222
Sukoharjo – Mahasiswa KKN UNS 222 membuat kreasi sabun organik. Sabun cuci tangan yang dibuat memanfaatkan minyak jlantah dan serbuk serai sebagai bahan utama. Program kerja pembuatan sabun organik memberikan peluang bagi warga Desa Gedangan, Grogol, Sukoharjo untuk mengembangkan ekonomi kreatif di masa Pandemi Covid-19.
Berlian menjelaskan memanfaatkan minyak jlantah dan daun serai merupakan inovasi baru untuk mengembangankan ekonomi Desa Gedangan. “saya melihat banyak sekali warga Desa Gedangan yang tidak menerapkan protokol kesehatan terutama mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, juga banyak warga Desa Gedangan yang memiliki usaha di bidang kuliner sehingga menghasilkan minyak jelantah yang cukup banyak namun tidak tahu cara manfaatkan limbah tersebut. Bahan utama lainnya seperti daun serai yang mudah didapatkan dengan harga yang murah juga memicu munculnya inovasi baru tentang pembuatan sabun cuci tangan dengan memanfaatkan bahan alam agar lebih organik” ujarnya (31/8/2021)
Edukasi tutorial pembuatan sabun cuci tangan dilakukan dengan video. Video pembuatan sabun disebarluaskan malaui Grup WhatsApp bersama warga Desa Gedangan. Bahan kimia yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun juga mudah didapatkan namun dalam pembuatannya juga harus dengan keamanan yang cukup.
Dengan adanya produk sabun cuci tangan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNS diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga Desa Gedangan untuk menerapkan perilaku hidup sehat saat pandemi.
Berlian Ayu selaku penanggungjawab program kerja pembuatan sabun juga menambahkan, “Produk sabun cuci tangan dari KKN kami dapat dipasarkan di masyarakat dan membuka peluang usaha bagi warga Desa Gedangan” ungkapnya (31/8/2021).
Tidak hanya program kerja pembuatan sabun cuci tangan. Tim KKN UNS 222 juga membuat alat pemotong sabun dengan sederhana. Alat pemotong sabun menggunakan kayu yang di desain dengan sederhana agar mudah untuk dibuat.
Fudiana selaku penanggungjawab program kerja pembuatan alat pemotong sabun mengungkapkan membuat alat pemotong sabun akan memudahkan para warga yang ingin berwirausaha dengan menjual sabun cuci tangan secara lebih praktis dan sederhana. “Alat pemotong sabun yang saya buat tidak membutuhkan bahan atau alat yang susah, warga Desa Gedangan dapat dengan mudah membuat alat pemotong sendiri dengan bahan dasar kayu dan kawat” ujarnya (31/8/2021).