FEATURE : Seakan Corona Hilang, Terjang Keramaian Demi Mencari Takjil

IMG_20200608_171923-min
Oleh : Silvia Nita NA

Nampaknya penerapan PSBB di berbagai wilayah khususnya Jakarta dinilai tidak berpengaruh bagi warga dalam mencegah penularan Covid-19. Warga masih bandel dan nekat keluar rumah tanpa tujuan yang jelas. Mereka selalu menganggap bahwa dirinya tak akan terinfeksi virus Covid-19. Padahal tanpa disadari dengan berada dikerumunan akan mudah sekali tertular virus ini.

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah dalam mencegah penularan Covid-19 yaitu dengan Penerapan (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Namun,sebagian masyarakat masih bandel dan ngeyel dalam mematuhi penerapan tersebut. Mereka tidak takut akan sanksi bila melanggarnya. Terjang terus tanpa memikirkan orang-orang terdekatnya.

Seperti yang dilakukan oleh warga Kapuk Cengkareng yang sedang berburu takjil di JB (Jalan Baru) kawasan Palm untuk berbuka puasa. Sore hari menjelang buka puasa, mereka rela berdesakan dikeramaian tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi. Padahal kawasan tersebut dekat Rumah Sakit rujukan pasien yang terdampak virus Covid-19.

“Takut sih takut, tapi kita masih patuh prosedur kesehatan kok. Ya ini dengan pakai masker.” Kata seorang warga kepada Silvia

Memang sudah menjadi kewajiban bagi warga dalam mematuhi segala peraturan untuk mencegah penularan virus ini. Bukan hanya menggunakan masker saja, tetapi menjaga jarak dan menjauhi keramaian itu termasuk prosedur kesehatan.

“Mencari takjil kan udah menjadi tradisi masyarakat kan ya mba, jadi orang-orang akan tetap nyari takjil buat makan pembuka saat berbuka,” ujarnya.

Para pedagang takjil dikerubuni pembeli hingga mengakibatkan kemacetan. Padahal sebelum bulan ramadhan, kawasan tersebut sudah disterilkan semenjak penerapan PSBB diterapkan. Namun tetap saja, para pedagang bandel dan tetap berjualan di kawasan tersebut.

77 Suka

Itulah “keunikan” warga dengan mata uang rupiah

3 Suka

Apapun diterjang ya hehe

1 Suka

Barangkali perlu penyadaran lebih kepada masyarakat. Terlihat mereka masih belum mengikuti prosedur kesehatan yang diterapkan pemerintah, buktinya mereka masih mendatangi kerumunan.

2 Suka

Mirisnya psbb yg di jalani oleh warga hanya demi menaati peraturan saja atau hanya menghindari sanksi tapi tidak dengan kesadaran penuh tujuan diberlakukannya psbb ini untuk apa, jdi banyak warga yg terkesan seadanya yg penting pakai masker, yg penting cuci tangan ini itu padahal psbb yg dimaksud adalah lebih dari itu. Mantap artikelnyaaa :)))

3 Suka

mungkin ada pikiran ‘asik juga nyari penyakit’

2 Suka

kadang people +62 bandel-bandel.

1 Suka

Itulah setiap orng punya sudut pandang yang berbeda dlm mensikapi suatu permasalahan, :confused:

Masih rendah ya ternyata tingkat kesadarannya, sangat disayangkan

1 Suka

Semua orang punya masing" tanggapan tentang virus corona. Namun intinya sama yaitu kita sama" bekerja gotong royong memutus tali penyebaran virus corona dengan bentuk yang berbeda-beda. Semoga virus ini segera berakhir dan kehidupan kembali normal seperti sediakala. Amiiiin

Itulah alasannya pemerintah lebih memilih psbb dibanding lockdown

Udah nonton. Mak2 padang yg ngomel2 soal tagar indonesia terserah(tenang medis) Hmm… :rofl::rofl:

Disini terlihat masing-masing orang masih punya ego yang sangat tinggi

Kasian jga pedagangnya klo gak da yg beli. Pedagang jga butuh money kan buat meneruskan hidupnya.

Sebenarnya hal ini sangat sulit untuk diperbincangkan, setiap masalah punya berbagai sisi yang perlu dilihat kembali… Kita tidak bisa menyalahkan karena hanya melihat dari satu sisi. Perlu pemikiran lebih mendalam untuk melihat segala sesuatu dari berbagai perspektif

Memang sangat disayangkan kesadaran warga dan edukasi akan penyebaran Covid-19 ini sering disepelekan. Sedih melihatnya, benar-benar dibutuhkan penegasan dan pemberian edukasi yang ketat agar masyarakat dapat lebih sadar dan peduli akan pandemi ini.

Memang masyarakat kita masih perlu di edukasi, hal seperti ini masih tidak dianggap “serius”