Ilustrasi: memasak (Instagram/@heyapriliaa)
Imbauan untuk tetap berada di rumah guna mengurangi penyebaran Covid-19 telah berjalan hampir tiga bulan. Seluruh aktivitas masyarakat mulai dari bekerja, sekolah, kuliah, bahkan berniaga dialihkan untuk dapat dilakukan dari rumah. Kondisi ini tak jarang membuat masyarakat merasa jenuh. Salah satu kegiatan untuk mengusir kejenuhan serta mengisi waktu luang adalah memasak.
Kegiatan memasak mungkin terdengar biasa saja. Namun, menurut ahli kesehatan mental, memasak dapat meredakan stres, memperbaiki gangguan makan, hingga meringankan depresi. Alasan inilah yang membuat beberapa orang mulai sering memasak. Ditambah tak sedikit tempat makan yang mulai tutup akibat adanya Covid-19.
Salah satu yang menggunakan waktu luang di tengah pandemi dengan memasak adalah Indah Arum, seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
“Di tengah pandemi ini saya makin akrab dengan memasak karena lebih banyak waktu, lebih fokus, dan bisa mencoba masakan ala-ala resto. Padahal sebelumnya harus menyesuaikan dengan jadwal kuliah dan tugas-tugas. Mungkin memasak hanya bisa dilakukan dua kali dalam seminggu tapi sekarang minimal satu kali dalam sehari,” jelasnya kepada penulis, Selasa (9/6/2020).
Hal ini juga dirasakan oleh Nabila, seorang mahasiswi jurusan keolahragaan universitas negeri di Surakarta.
“Imbauan untuk tetap di rumah membuat saya bahagia sebab bisa lebih sering membantu mama, melakukan aktivitas yang sempat tertunda karena kesibukan, dan tentunya memasak, jadi enggak banyak jajan. Saya juga punya banyak waktu untuk memasak menu yang sebelumnya belum pernah dicoba dengan bekal resep dari media sosial,” ungkapnya, Selasa (9/6/2020).
Grafik pencarian resep masakan di Google Trends juga merangkak naik. Dalam grafik 90 hari terakhir menunjukkan bahwa angka tertinggi pada 26 April 2020 dengan skor 99,00, dan mencapai 100,00 pada 23 Mei 2020. Hal ini berarti pencarian resep masakan meningkat di pertengahan masa #dirumahaja kemudian memuncak pada 23 Mei 2020 saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diterapkan di beberapa kota.
Resep masakan yang menghiasi jagat maya dan menjadi topik selama pandemi ini diantaranya dalgona coffe, aneka kue khas lebaran, serta kudapan manis seperti pie susu teflon dan setup roti tawar. Menu-menu tersebut sangat mudah dibuat karena tidak membutuhkan banyak bahan dan waktu. Itu sebabnya beberapa orang menjadikan menu-menu tersebut sebagai sarana penghasil cuan .
Seperti Halimatus Sakdiyah (19), seorang mahasiswi yang menggunakan kesempatan memasak di tengah pandemi ini sebagai lumbung cuan .
“Sebelum adanya pandemi enggak jualan, tapi setelah ada imbauan #dirumahaja saya mulai buka usaha hasil masakan sendiri. Saya jual ke tetangga dan teman-teman. Mereka senang karena hasil olahan sendiri pasti lebih bersih dan bebas dari bahan pengawet atau sejenisnya. Jadi enggak perlu khawatir. Mungkin karena lagi pandemi gini, mereka jadi was-was dalam memilih makanan,” tuturnya melalui WhatsApp, Sabtu (13/6/2020).
Bagi sebagian orang mungkin imbauan untuk tetap berada di rumah akan terasa membosankan, tetapi beberapa orang justru memanfaatkannya untuk melakukan hal yang menyenangkan seperti memasak. Momen ini juga membuat kegiatan memasak menjadi konsumsi publik yang sebelumnya hanya konsumsi pribadi. Bahkan dari kreativitas dalam memasak mampu menghasilkan keuntungan. Hati senang dan cuan pun mulai berdatangan.