FEATURE: Makin Berkarya di Masa Pembatasan
Oleh: Maria Imaculata Sindi Prastiwi
Klaten, Selasa, 2 Juni 2020
“Hidup itu jangan untuk menyia-nyiakan waktu yang ada.” ucap Siswiningsih dengan suara ringannya. Seolah saat mengucap kalimat tersebut bukan sekadar mengucap kalimat baginya, namun sebuah motivasi selama hidup.
Warga Delanggu, Klaten, Jawa Tengah ini semakin sibuk merawat kebun kecil di pekarangan rumahnya. Selama masa pandemi, perempuan yang berusia setengah abad ini tercatat sebagai seorang karyawan di BPR dekat rumahnya, ia mendapat potongan jam kerja sehingga bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan kegemarannya.
“Ketika bercocok tanam, saya seperti mendapat energi baru.” ujar Ibu dua anak ini.
Dia menanam sejumlah sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, dan cabai pada polybag kecil yang ditata rapi pada lahan sempit berukuran satu setengah meter persegi.
Menurut dia, berkebun tidak hanya menggunakan polybag . Berkebun juga dapat menggunakan ember bekas cat. “Sisa buah atau sayuran bisa kita tanam lagi, daripada hanya dibuang percuma.” ujar Siswiningsih sembari menyemprot tanamannya. “Kalau menanam baiknya sore hari karena tidak terlalu panas, jangan lupa beri air yang cukup.” imbuhnya.
Menurutnya, kegiatan berkebun semakin marak selama masa pandemi ini. “ Kan , bisa jadi alternatif kegiatan.” ungkapnya.
Kini ia semakin rajin menggarap lahan di rumahnya untuk berkebun. Mulanya, Siswiningsih menanam di pekarangan rumahnya. Namun, kini merembet ke pekarangan Ibunda. Ia bahkan mengajak anak perempuannya untuk ikut serta mencari tanah humus dan sekam. Siswiningsih bercerita bahwa banyak orang melakukan rutinitas menanam untuk mengisi waktu selama masa pandemi Covid-19. “Di masa pembatasan ini bumi bisa rehat sejenak dari hiruk pikuk keramaian. Dengan berkebun, kita terlibat dalam melestarikan bumi di masa mendatang.” ungkap perempuan penyuka warna biru itu.
Tak hanya sayuran yang ia tanam, namun berbagai jenis tanaman hias seperti jenis aglaonema, kastuba, anggrek dan puring. “Kalau tanaman hias ini bisa untuk mempercantik dalam rumah.” jelasnya.
Sebagai penutup perbincangan sore itu, Siswiningsih berpesan untuk selalu mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif, salah satunya dengan berkebun. “Ketika menanam seolah kita belajar arti hidup, dari yang hanya bibit hingga menjadi buah. Terus bertumbuh, sabar, dan bertekun dalam merawat. Nikmati saja proses yang ada.”