Oleh: Syarafina Khanza Digananda
Jombang, Senin, 18 Mei 2020, 07.46 WIB.
Sosialisasi Petugas Satpol PP Jombang untuk tidak di warung atau bergerombol sesuai instruksi Bupati Jombang, Jombang, 18 Mei 2020. Dalam kondisi Covid’19 ini banyak pemuda yang masih berada di luar rumah terutama di warung kopi. Photo by @wargajombang.
Masih banyak dijumpai pemuda yang berada di warung kopi selama wabah covid’19 hingga saat ini (18/5). Pemuda zaman sekarang ini, susah memahami himbauan Pemerintah. Padahal sudah dihimbau untuk rehat di rumah, tetap masih saja keluar rumah. Berbagai himbuan sudah dilakukan oleh pemerintah, hal tersebut hanya lewat seperti angin berlalu bagi pemuda zaman sekarang. Pemuda zaman sekarang hanya memikirkan keasikan semata tanpa memperdulikan resiko yang akan diterimanya. Sekolah online yang ditetapkan pemerintah disalah gunakan menjadi game online bersama kawan di tempat ngopi. Pemerintah sudah memerintahkan Satpol PP untuk melakukan razia, namun kegiatan tersebut hanya sia-sia. Pemuda zaman sekarang akan takut? tentu tidak dong. Bila warkop satu dirazia maka akan pindah ke warkop yang lain. Ada juga yang ngopi di emperan atau di daerah yang tidak terlihat oleh Satpol PP untuk menghindari razia.
Alga salah satu pemuda di warkop mengungkap alasan ia tetap ngopi di warkop karena bosen di rumah. Apalagi dengan keterbatasan jaringan internet yang tidak bisa dibuat berselancar game online tanpa putus-putus.
“ Penerapan himbuan di rumah saja membuat saya semakin stress bila hanya berdiam diri di rumah, saya butuh hiburan sebentar saja.” kata pemuda ngopi di Warkop 99, Tembelang, Jombang, itu.
Itu lah sebagian cara pemuda zaman sekarang yang masih nekat di saat larangan berkerumun ditetapkan Pemerintah yang dikampanyekan di mana-mana demi mencegah penularan virus korona. Mulai dari desa-desa sampai ke kota-kota. Yang diikuti pemasangan penyediaan tempat cuci tangan di berbagai titik. Namun tetap saja pemuda zaman sekarang masih tetap keluar untuk ngopi dan main game online. Selagi warkop tidak dilakukan sisitem lockdown maka pemuda zaman sekarang akan tetap ngopi. Pemuda mana yang tidak suka nongkrong bareng teman.
Dalam kondisi seperti ini pemuda zaman sekarang malah tidak menggunakan waktu belajarnya di rumah masing-masing, melainkan di luar rumah sambil ngopi bersama teman-temanya. Menanggapi hal ini, Kabit Ketertiban Umum dan SDA Satpol PP, Haris Aminudin mengatakan “akan tetap terpantau pemuda yang diliburkan pihak sekolah di masa pandemi ini, bila diketahui nongkrong, akan saya seret ke lapangan buat lari sepuluh putaran”.
Susah memberi pencerahan bagi pemuda zaman sekarang tentang bahayanya virus korona. Bila ditanya alasan keluar rumah, pasti akan menjawab karena bosen dengan suasana rumah. Nongkrong sebagian jati diri pemuda zaman sekarang yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Dengan fasilitas warkop yang syahdu dan wifi sekencang kilat. Membuat betah para pemuda berada di warkop berjam-jam bahkan lupa cara untuk pulang.
Berbagai cara, dengan beragam motif, dilakukan pemuda zaman sekarang untuk tetap bisa ngopi di warkop. Tetapi, di masa pandemi semenakutkan dan sebahaya ini, cara terbaik sebenarnya harus tetap berada di rumah masing-masing. Bila ingin ngopi seharusnya nyeduh sendiri di rumah. Jangan berkerumun untuk ngopi, jiwa dan keluargamu lebih berharga dari pada seseduh kopi. Keluar rumah bila ada kepentingan yang tidak bisa ditinggal saja, selebihnya lebih baik di rumah saja.