Feature : Hidup berdampingan dengan Covid-19

“Hidup Berdampingan dengan COVID-19” , yakin bisa ?

66173-ilustrasi-new-normal

Bagi kalian pasti terdengar aneh kalimat yang berbunyi ‘Hidup berdampingan dengan covid-19’, namun inilah statement yang akhir-akhir ini ramai dibincangkan masyarakat Indonesia. Awalnya bermula dari pernyataan presiden jokowi yang menghimbau masyarakat untuk hidup berdampingan dengan covid-19 atau biasa disebut dengan corona.

Mungkin terkesan aneh tapi itulah anjuran presiden agar masyarakat berani membuka diri dan hidup berdampingan dengan corona, anjuran atau himbauan ini memang kontradiksi dari keputusan sebelumnya yang dilontarkan pemerintah perihal kebijakan PSBB, PSBB adalah pembatasan social berskala besar yang merupakan program untuk menanggulangi pandemic corona, program ini menghimbau mobilitas masyarakat untuk dibatasi, tidak bepergian, juga menggurangi kontak sosial antar sesama. Namun, hampir sebulan lebih program ini berjalan tidak menunjukkan adanya kemajuan, pengidap corona masih tetap bertambah. Padahal program ini sebelumnya digadang-gadang dapat menekan angka corona, pemerintah juga yain dengan program ini corona akan musnah sebelum hari raya idul fitri dilaksanakan. Akan tetapi kenyataan berbanding terbalik dengan harapan, virus yang dianggap tidak serius pada awalnya justru menjadi sebuah virus yang kuat dalam artian mampu bertahan dan sulit untuk dimusnahkan.

Sulit untuk dipercaya jika program pemerintah tersebut tidak dapat memperbaiki kondisi pandemi dan justru membuat rakyat sengsara khususnya dalam hal ekonomi, pemberlakuan PSBB membuat banyak perusahaan dan pabrik mengalami penurunan omzet, akibat penurunan omzet itu banyak karyawan yang terkena dampaknya. Tidak lain dan tidak bukan yaitu pemberhentian sementara atau lebih parah lagi ada mengalami pemecatan, asep contohnya. Buruh pabrik ber-anak tiga ini dipecat dari pabrik yang sudah lama menghidupi keluarganya tersebut, pabrik beralasan karena penurunan sales yang mengakibatkan omzet turun sehingga tidak ada jalan keluar lagi selain melakukan pengurangan karyawan. Saya yakin masih banyak asep-asep lain diluar sana yang mengalami peristiwa memilukan akibat dari adanya pandemi corona ini.

Asep adalah contoh sekilas penderitaan rakyat akibat corona, masih ada lagi tetangga saya bernama “Herman”, herman sebelumya dikenal sebagai pemilik showroom mobil terkenal di daerah cikarang ini, ia dapat menjual hampir 20 mobil setiap bulannya, dapat dikatakan secara finansial ia kuat dan berkecukupan. Namun , pertanyaannya apakah orang yang mapan secara finansial sudah pasti dapat bertahan dalam situasi corona ini ? jawabannya belum pasti. Karena buktinya setelah adanya corona herman yang sebelumnya dengan mudah menjual mobil sekarang menjadi sulit bukan main, ia sebelumnya sudah memasok banyak mobil menjelang datangnya lebaran yang biasanya adalah momen masyarakat bergelimang rezeki dan menjadi momentum penting untuk menjual mobil, tapi kenyataan pahit harus diterima herman, akibat adanya corona stok mobil yang disediakan herman tidak ada yang terjual. Untuk makan saja masyarakat susah apalagi untuk membeli mobil. Tidak kuat menerima pil pahit dari adanya corona, herman merasa frustrasi, ia tidak habis piker modal yang dikeluarkannya untuk menyediakan stok mobil tak dapat terjual dan mengakibatkan herman tidak mempunyai pemasukan selama pandemi corona ini. Pada hari rabu malam seluruh desa terkejut adanya kabar kematian herman akibat gantung diri digarasi showroom miliknya. Sang istri dan sang anak hanya dapat tergolek lemas melihat ayahnya yang meninggal terjerat tali tambang di lehernya. Ia berpikir perbuatan nekat itu dilakukan sang ayah karena sulitnya mencari penghidupan saat pandemi seperti ini.

Pemerintah menyadari adanya dampak buruk dari program pembatasan social tersebut, memang maksud dari program ini baik, tapi dampak jangka panjang pemberlakuan program ini tanpa diimbangi dengan bantuan yang memadai dapat menjadikan masyrakat terpuruk dalam hal ekonomi. Sehingga pemerintah memutuskan agar masyarakat dapat membuka diri dengan kehidupan luar dan hidup berdampingan dengan corona, yang dimaksud hidup berdampingan dengan corona bukan bersifat abai terhadap corona, yang dimaksud hidup berdampingan dengan corona adalah masyarakat tetap menjalani kehidupan seperti semula tanpa adanya perbedaan dan peraturan yang menganggu dalam hal matapencaharian, namun, masih bersikap waspada terhadap penyebaran virus corona. Program hidup berdampingan ini dimaksudkan pemerintah agar zona hijau tetap aktif menopang ekonomi dari adanya gangguan ekonomi yang berada pada zona merah. Semua program yang dijalankan pemeritah saya rasa sudah bermaksud baik, apabila ada hasil yang tidak sesuai dengan harapan cobalah untuk tidak hanya menyalahkan pemerintah, cobalah anda melakukan refleksi diri apa anda sudah menaati dan menjalankan program pemerintah dengan baik, jika belum marilah kita laksanakan dengan baik agar semua penderitaan ini dapat segera berakhir.

Asep dan herman adalah segilintir orang yang menjadi bukti penderitaan corona dilingkungan sekitar saya, saya yakin diseluruh Indonesia masih banyak yang mengalami penderitaan sama beratnya, dan saya tetap optimis 250 juta lebih masyarakat Indonesia dapat kuat menghadapi cobaan ini semua, kita harus ingat kemerdekaan Indonesia tidak diwujudkan dengan perjuangan pahlawan sehari semalam, bahkan butuh 350 tahun untuk keluar dari tirani penjajahan dan mencapai kemerdekaan, semangat bangsa Indonesia, semangat pekerja medis, semangat pemerintah, kita harus bersinergis dalam menghadapi corona ini, dan untuk semua yang telah gugur semoga amal baikmu dapat diterima dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Aminnn….

16 Suka

Tak mau lama-lama berdampingan sama covid. :sob:

2 Suka