Oleh: Aurys Riliya M
Sukoharjo, 06 Juni 2020
(Sumber: google[.]com)
SUKOHARJO- Covid-19 di Indonesia telah menyebar di beberapa kota. Hal tersebut berdampak pada sektor perekonomian, baik usaha makro maupun mikro. Di Kota Solo, tepatnya di Desa Cemani, Kabupaten Sukoharjo, usaha katering pernikahan turut terkena imbas pandemi corona. Hal ini terjadi sejak pemerintah mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan mengadakan pesta pernikahan guna mencegah penyebaran virus covid-19. Usaha katering pernikahan milik Ibu Ipit turut terkena imbasnya.
“Sudah hampir 3 bulan ini Mbak selama corona tidak ada yang mengadakan acara pernikahan, jadi sama sekali gak masak untuk acara pernikahan, banyak yang milih memasak sendiri untuk keluarganya,” ujar Ibu Ipit, pemilik usaha katering pernikahan, Kamis,(4/6/2020).
Biasanya dalam sebulan, Ibu Ipit mendapat pesanan katering untuk tiga-empat acara pernikahan sekaligus. Namun, dalam waktu beberapa bulan ini jarang ada pesanan jasa katering pernikahan. Hal ini disebabkan tidak adanya pernikahan yang akan diberlangsungkan dalam waktu dekat di masa pandemi covid-19 ini. Bersyukurlah jasa katering Ibu Ipit tetap ada yang memesan meskipun dalam jumlah yang tak jauh dari biasanya.
“Kadang masih ada yang pesen katering tapi cuma untuk 50 tamu undangan saja, kalau pesanan sedikit saya bisa masak sendiri tanpa karyawan Mbak” tuturnya.
Penurunan jumlah katering tak hanya berimbas pada Ibu Ipit melainkan juga berdampak pada karyawannya. Banyak karyawan jasa katering Ibu Ipit yang dirumahkan. Hal tersebut dilakukan karena memang sudah tidak ada pesanan jasa katering untuk acara pernikahan yang terbilang mewah 2 bulan terakhir ini. Tidak ingin hanya mengandalkan usaha katering pernikahan milikinya, Bu Ipit mulai membuat usaha lain. Ia membuat jajanan pasar seperti membuat sosis, risol, korket, dan berbagai macam gorengan untuk dijual. Biasanya dititipkan pada warung makan dan tukang sayur di sekitar rumahnya.
“Sekarang ini kondisinya lagi sulit Mbak, nggak cuma usaha saya yang kena dampak corona. Kalau cuma mengandalkan katering pernikahan saja saya nggak bisa makan, jadi ya saya coba-coba jualan jajanan pasar buat makan sehari-hari” tutur Bu Ipit
Pengusaha katering pernikahan menyadari pandemi virus corona sangat memengaruhi omset pesanan jasa katering. Banyak jasa katering yang terpaksa tutup sementara.Salah satunya jasa katering milik Ibu Ipit. Ia berharap pandemi corona segara menghilang agar usahanya mulai berjalan kembali.