Oleh : Robbi Aannasrulloh
Rutinitas baru dikala pandemi, orang-orang mengisi waktu luangnya dengan kegiatan bersepeda, 14 Juni 2020.
Sumber : Dokumentasi pribadi
Karanganyar - Demam bersepeda santai sedang melanda Karanganyar. Meningkatnya minat masyarakat dalam bersepeda merupakan salah satu imbas dari pandemi Covid-19.
Pemandangan pesepeda berlalu-lalang bukan lagi terjadi di weekend saja, melainkan saat hari kerja juga banyak didapati di sepanjang jalan. Rutinitas ini digandrungi setiap elemen masyarakat, baik dari kalangan tua maupun muda.
Selain untuk menghilangkan rasa penat, kegiatan bersepeda santai dapat juga dijadikan sebagai sarana untuk mengampanyekan gaya hidup sehat. Natanael Feby, seorang yang menyukai olahraga, mengatakan kegiatan bersepeda santai di tengah pandemi merupakan hal yang wajar. Masyarakat sudah kangen akan rasanya olahraga di luar rumah, seperti bersepeda dan jogging.
“Sekarang kita sudah memasuki kondisi New Normal. Mulai beradaptasi dengan kegiatan dan aktivitas yang memperhatikan protokol kesehatan. Bersepeda juga berpengaruh pada peningkatan imun nantinya.” tambah Natanael
Aktivitas menggunakan sepeda bertujuan menghindari kontak fisik ketika menggunakan moda transprotasi umum. Kepopuleran aktivitas bersepeda juga bisa menjadi opsi transportasi utama di tengah pandemi.
Selaku masyarakat umum Lutfi mengatakan, ia sering bersepedaan bersama teman-teman di desa. Sekalian untuk mengisi waktu luangnya.
Lebih lanjut “Saya menggunakan uang fitrah untuk membeli sepeda ditambah sama uang dari orang tua” tuturnya
Fenomena ini pun memberikan dampak cukup hebat terhadap lonjakan penjualan sepeda. Permintaan masyarakat meningkat secara drastis. Hal tersebut dibenarkan Mulyani, pemilik Toko Nursabila.
Pembelian dari toko ini terjadi peningkatan sepeda terhitung dari bulan Maret dan mencapai puncaknya saat pasca lebaran. Peningkatan penjualan lebih dari 50% dari kondisi sebelumnya. Hal tersebut pun berimbas pada susahnya stok barang dari gudang.