Bahasa Daerah Papua Amungme dan Kamoro Mulai Diamankan

Papua punya porsi 60% sebagai daerah yang kaya bahasa daerah. Senang juga membaca berita bahasa daerah ini. Apalagi dari Papua. Dari 395 bahasa daerah di Papua, bahasa Amungme dan Kamoro sudah dibukukan.

Saat memeriksa kembali daftar bahasa daerah papua, kenapa tidak ada bahasa Amungme. Kalau bahasa Kamoro ada, bahasa daerah dari Provinsi Papua. Dalam daftar tersebut, adanya bahasa Amungkal yang namanya kira-kira mendekati.

Bahasa%20Daerah%20Papua%20Amungme%20dan%20Kamoro%20Mulai%20Diamankan

Buku Gratis dan Kamus Bahasa Amungme dan Kamoro

Hasil pengamanan bahasa daerah ini disajikan dalam bentuk buku cetak dan dibagikan gratis ke sekolah-sekolah. Keren.

Bahasa Ibu Mulai Terkikis, Pemkab Mimika Terbitkan Buku Bahasa Daerah Amungme dan Kamoro

TUESDAY, OCTOBER 08, 2019

SAPA (TIMIKA) - Melestarikan budaya daerah khususnya bahasa daerah di Kabupaten Mimika, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Mimika, menerbitkan buku Tata Bahasa Amungme (Amungkal) - Kamoro sebanyak 8.082 eksemplar dengan masing- masing buku terdapat 136 halaman.

Sebanyak 8.082 eksemplar buku Tata Bahasa Amungme (Amungkal) - Kamoro dilaunching secara resmi oleh Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob pada saat momen hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Mimika ke 23, di Kantor Pusat pemerintahan Kabupaten Mimika, jalan poros Kuala kencana SP3, Selasa (8/10).

Sebelumnya, pada 2016 yang lalu, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Mimika telah meluncurkan kamus Amungkal dan Kamoro, Dan tahun ini buku Tata Bahasa Amungme – Kamoro juga akan diluncurkan.

“Untuk menerbitkan buku tata bahasa daerah ini, data kami sudah kumpulkan sejak tahun 2018 yang lalu dan penyusunan buku mulai dilakukan pada awal tahun 2019 dengan mekanisme berkoordinasi dengan Badan Bahasa Nasional di Jakarta, selanjutnya koordinasi juga dilakukan dengan Balai Bahasa Papua untuk bisa membuat buku yang tepat,“ kata Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga, Dominggus Kapiyau.

Dalam penyusunan buku tersebut, didatangkan langsung 3 orang dari masyarakat Suku Amungme, dan 3 orang Suku Kamoro untuk membantu. Buku tata bahasa daerah tersebut kata Dominggus tidak diperjualbelikan, tapi akan dibagikan kepada setiap sekolah yang ada di Kabupaten Mimika.

Karena mengingat bahasa ibu sudah mulai terkikis, untuk itu ungkap Dominggus Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga berinisiatif untuk menerbitkan buku tersebut. Diharapkan dengan buku tersebut bahasa ibu dapat dipelajari.

Sementara itu Wakil Bupati, Johannes Rettob mengharapkan kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Mimika dapat mempelajari bahasa daerah yang ada di daerah ini sebagai bentuk pengembangan budaya dan kearifan lokal.

Ia meminta kepada Dinas Pendidikan dapat menjadikan buku bahasa daerah Amungkal dan Kamoro sebagai kurikulum yang bermuatan lokal, sehingga dapat ditransfer kepada generasi muda yang akan datang. (Jefri Manehat)

Sumber: http://www.salampapua.com/2019/10/bahasa-ibu-mulai-terkikis-pemkab-mimika.html
Buku%20Tata%20Bahasa%20Daerah%20Amungkal%20dan%20Kamoro%20Salam%20Papua%20Jefri%20Manehat
Ilustrasi gambar: Sampul Buku Tata Bahasa Amungkal dan Kamoro dari Salam Papua Jefri Manehat

Rupanya, Bahasa Amungme itu terdaftar sebagai bahasa Amungkal di Badan Bahasa Kemendikbud. Sesuai gambar sampul buku tata bahasa daerah Papua di atas, Amungkal dan Kamoro.

Satu Tahun dan Tiga Narasumber
Cukup cepat juga proses mendokumentasikan dua buah bahasa daerah ini. Hanya perlu satu tahun, 2018-2019. Lalu narasumber hanya tiga orang dari masing-masing suku Amungme dan Kamoro.

Jika didukung banyak pihak, tentu bahasa daerah tidak akan hilang begitu saja. Kalau dua bahasa daerah Papua perlu satu tahun proses pengamanannya, bagaimana sisanya. Masih ada 300 lebih bahasa daerah yang perlu diamankan.